
Wali kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie berikan keterangan terkait insiden lahan parkir.
TANGERANG SELATAN – portalbmi.id – Kericuhan yang melibatkan organisasi masyarakat (ormas) di area Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (21/5) memicu perhatian publik. Insiden tersebut dipicu oleh pengelolaan parkir.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie turut menanggapi insiden yang berlangsung pada malam hari itu. Benyamin menegaskan bahwa pengelolaan fasilitas publik, termasuk area parkir rumah sakit, harus mengikuti ketentuan yang sudah diatur dalam peraturan daerah.
“Memang itu kan sudah diatur dalam peraturan daerah, itu aset pemerintah daerah, pengelolaannya harus berdasarkan aturan,” ujarnya saat ditemui di Gedung Galeri Koperasi dan UMKM Tangsel.
Meski demikian, ia mengaku belum mendapat laporan resmi dari pihak RSU maupun dinas aset terkait insiden tersebut. Untuk sementara, informasi yang ia dapat baru berasal dari media sosial.
“Kita lihat nanti, saya baru lihat di medsos, belum dapat informasi dari aset dan dari rumah sakit,” ucap orang nomor satu di kota berjuluk anggrek itu. Menurutnya, area RSU Tangsel merupakan aset milik pemerintah daerah, dan setiap bentuk pengelolaannya harus dijalankan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Ia juga menerangkan bahwa dalam aset tersebut sudah ada pemenang lelang yang mengatur kawasan parkir.
“Yang saya dengar itu kan sudah ada pihak ketiga perusahaan yang sudah mendapatkan keputusan untuk mengelola, mungkin terjadi saja konflik di situ, kita lihat saja nanti,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi di area Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (21/5/2025) malam, dipicu oleh perebutan pengelolaan lahan parkir antara anggota ormas dan pihak perusahaan swasta yang memenangkan tender pengelolaan parkir.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, total ada 30 orang yang diamankan dalam kericuhan tersebut.
Namun ia tak merinci 30 orang yang diamankan berasal dari pihak mana saja. Saat ini puluhan orang itu kini masih menjalani proses pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
“Sudah diamankan 30 orang. Saat ini sedang diperiksa di Jatanras Ditreskrimum PMJ,” kata Ade Ary, Kamis, 22 Mei 2025.
Pantauan di lokasi, nampak tidak ada aktivitas juru parkir seperti biasanya. Sebelumnya, juru parkir yang merupakan anggota kelompok ormas Pemuda Pancasila (PP) duduk di depan area parkir untuk menyodorkan karcis biaya dari pengunjung rumah sakit yang datang.
Sekarang, hanya ada boks mesin pintu parkir otomatis yang belum rampung dipasang. Walaupun tidak ada penjagaan di pintu masuk untuk menarik karcis, area parkir kendaraan bermotor roda dua maupun empat terlihat ramai penuh.