
Berbicara di sebuah forum tentang undang-undang tersebut, yang juga dihadiri oleh pemimpin kota John Lee dan pejabat lainnya, Xia Baolong, direktur Kantor Pekerja Hong Kong dan Makau Tiongkok
BEIJING – portalbmi.id – Seorang pejabat tinggi Beijing yang mengawasi urusan Hong Kong memperingatkan tentang ancaman yang terus berlanjut di kota itu saat undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Tiongkok mendekati ulang tahun kelimanya, sambil berusaha meredakan kekhawatiran tentang dampak undang-undang itu terhadap keterbukaan pusat keuangan tersebut.
Berbicara di sebuah forum tentang undang-undang tersebut, yang juga dihadiri oleh pemimpin kota John Lee dan pejabat lainnya, Xia Baolong, direktur Kantor Pekerja Hong Kong dan Makau Tiongkok, mengatakan berbagai bentuk “perlawanan lunak” terus muncul dalam bentuk-bentuk baru dan kekuatan eksternal “tidak pernah menghentikan intervensi mereka” di Hong Kong. “Hong Kong telah berubah dari kekacauan menjadi ketertiban. Namun, seperti halnya pohon yang menginginkan ketenangan, angin terus bertiup,” kata Xia.
Pemerintah Beijing dan Hong Kong menganggap undang-undang tersebut diperlukan untuk menjaga stabilitas kota setelah protes antipemerintah pada tahun 2019. Berdasarkan undang-undang tersebut, banyak aktivis prodemokrasi terkemuka, termasuk Jimmy Lai, pendiri surat kabar Apple Daily yang sekarang sudah tidak ada lagi, dituntut. Puluhan kelompok masyarakat sipil dibubarkan.
Bulan ini, pihak berwenang telah meningkatkan tindakan keras mereka, termasuk mendakwa aktivis muda Joshua Wong, yang telah dijatuhi hukuman tahun lalu atas kasus subversi berdasarkan undang-undang tersebut untuk kedua kalinya, dan menargetkan aplikasi gim seluler.
Minggu lalu, otoritas keamanan nasional Tiongkok di Hong Kong dan polisi kota meluncurkan operasi gabungan pertama mereka yang diketahui publik, menggerebek rumah enam orang karena dicurigai berkolusi dengan pasukan asing untuk membahayakan keamanan nasional. Para kritikus mengatakan perubahan politik menunjukkan bahwa kebebasan sipil ala Barat yang dijanjikan Beijing untuk tetap utuh ketika bekas koloni Inggris itu kembali ke pemerintahan Tiongkok pada tahun 1997 semakin menyusut.
Namun Xia mengatakan undang-undang itu hanya menargetkan sejumlah kecil orang yang sangat membahayakan keamanan nasional. Ia juga berusaha meredakan kekhawatiran tentang keterbukaan Hong Kong dan posisi internasionalnya. Ia menegaskan bahwa “pertukaran internasional yang normal tidak melanggar undang-undang keamanan nasional Hong Kong, tetapi justru dilindungi olehnya.”