
Agam Rinjani saat terlibat dalam evakuasi jenazah Juliana Marins, WN Brasil, 25 Juni 2025. Foto: Instagram/@agam_rinjani
LOMBOK – portalbmi.id – Jenazah warga negara Brasil, Juliana Marins (26), telah dievakuasi dari lokasi jatuhnya di tebing Gunung Rinjani yang terjal. Keluarga Juliana berterima kasih kepada relawan Rinjani, Agam dan Tyo, atas bantuan evakuasi yang mereka lakukan bersama tim lainnya.
Mereka menulis ucapan terima kasih dalam bahasa Portugis di akun Instagram yang baru dibuat awal pekan ini terkait jatuhnya Juliana. Baru dibuat beberapa hari, akun itu langsung diikuti 1,6 juta follower.
Agam sendiri mendapat banyak pujian dari warganet Brasil. Agam terlibat dalam evakuasi dan menyiarkan siaran langsung di akun IG-nya dalam proses evakuasi pada Rabu (25/6) kemarin.
Agam yang merupakan pemandu Rinjani, juga disebut menjaga jasad Juliana semalaman agar jasad tetap pada posisinya tidak merosot ke bawah, sembari menunggu tim SAR mengevakuasi pada Kamis pagi.
Mengutip media Brasil, g1, masyarakat Brasil memuji Agam sebagai “pahlawan” dan “pejuang”. Tak sedikit yang menanyakan nomor rekeningnya untuk memberikan uang tanda terima kasih.
Berikut pernyataan keluarga Juliana kepada Agam dan Tyo:
Kepada Agam dan Tyo yang terhormat,
Atas nama keluarga Juliana Marins, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami yang tulus dan mendalam atas semua kemurahan hati, keberanian, dan dukungan yang telah kalian tunjukkan saat bergabung dengan tim penyelamat di Gunung Rinjani. Kami tahu tentang kondisi yang sangat tidak menguntungkan dan risiko besar yang kalian hadapi. Berkat dedikasi dan pengalaman kalian, tim akhirnya bisa mencapai Juliana dan memungkinkan kami, setidaknya, momen perpisahan ini.
Meskipun hasilnya sudah di luar jangkauan kami, kami menyimpan di hati perasaan bahwa, jika kalian berhasil tiba lebih awal, mungkin takdir bisa berbeda.
Gestur kalian tidak akan pernah terlupakan. Terimalah semua rasa hormat, kekaguman, dan terima kasih kami yang abadi.
Dengan hormat,
Keluarga Juliana Marins

Juliana Marins adalah seorang petualang Brasil yang memulai travelingnya sejak Februari 2025 di Asia. Dia jatuh di kedalaman 600 meter saat beristirahat sejenak saat mendaki Rinjani pada 21 April 2025.
Saat mendaki, Juliana bersama 5 WNA dan seorang pemandu.
Pencarian dan evakuasi Juliana memakan waktu 4 hari, memicu sorotan dari warga Brasil bahwa upaya SAR berlangsung lamban.
Jatuhnya Juliana mendapat perhatian luas di Brasil. Mereka mengikuti setiap perkembangan yang terjadi.