
Danantara sebagai Badan pengelola Investasi.
JAKARTA – portalbmi.id – Danantara telah menjadi kemitraan investasi bersama dengan 3 lembaga sovereign wealth fund (SWF) dari beberapa negara. Sampai saat ini, kemitraan investasi sudah terjalin dengan Qatar Investment Authority (QIA), Future Fund Australia, dan China Investment Corporation (CIC).
Menurut Managing Director Global Relations and Governance Danantara Indonesia, Mohamad Al-Arief, berbagai kemitraan tersebut merupakan capaian Danantara dalam meningkatkan kolaborasi global dan kepercayaan mitra strategis internasional.
“Bagi Danantara Indonesia, setiap kemitraan bukan sekadar transaksi keuangan, melainkan langkah strategis untuk membangun tata kelola yang setara dengan standar global. Kami belajar dan bermitra langsung dari para pengelola aset terbaik dunia dan menjadikannya bagian dari transformasi kelembagaan jangka panjang,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin (14/7).
Untuk kemitraan bersama QIA, kesepakatan tersebut tercapai pada 15 April lalu dengan adanya pembentukan dana investasi bersama sebesar USD 4 miliar. Investasi bersama tersebut ditujukan untuk sektor hilirisasi industri, energi terbarukan, dan layanan kesehatan, sektor-sektor prioritas dalam agenda transformasi ekonomi Indonesia.
Selain QIA, pada 16 Mei lalu Danantara juga mendapat dukungan dari Future Fund Australia untuk menjadi anggota International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF) yang diumumkan di sela-sela acara Indonesia-Australia Annual Leaders’ Meeting di Jakarta.
Terakhir pada 25 Mei lalu Danantara menjajaki pembentukan platform investasi ASEAN dengan China bersama dengan CIC. Nantinya platform investasi bersama tersebut akan menyasar berbagai sektor mulai dari manufaktur, teknologi, kesehatan, dan barang konsumsi.
Selain akses pendanaan dan peluang investasi lintas negara, dengan adanya berbagai kerja sama dengan SWF global tersebut menurut Arief juga bisa menguatkan Danantara dalam tata kelola aset sehingga bisa menjalankan praktik investasi terbaik.
“Kolaborasi strategis ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menarik sebagai tujuan investasi, tapi juga telah berkembang menjadi mitra pengelola investasi yang dapat dipercaya di panggung global,” ujarnya.
Saat ini Danantara sedang melakukan percepatan restrukturisasi aset BUMN agar investasi di tahun 2025 bisa mencapai USD 5 miliar. Nantinya dana investasi tersebut bisa menyasar sektor hilirisasi mineral, energi terbarukan, digital, kesehatan, pangan, dan manufaktur.
Sebelumnya, Danantara mendapat pendanaan awal sebesar USD 20 miliar untuk 20 proyek strategis. Nantinya Danantara menarget dividen tahunan dari portofolio BUMN sebesar USD 8 miliar dari portofolio BUMN.