
Ilustrasi magang. Foto: mojo cp/Shutterstock
JAKARTA – PORTALBMI.ID – Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 198 miliar untuk program magang bagi lulusan perguruan tinggi maksimal satu tahun setelah kelulusan.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menjelaskan hitungan pemerintah terkait anggaran yang disiapkan untuk program yang masuk dalam 8 Program Paket Ekonomi 2025 tersebut bergantung pada besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) peserta.
“Jadi hitungannya itu kan estimasi awal bergantung dari UMP-nya berapa. Itu kali UMP-nya berapa? (Misalnya) Rp 3,3 juta dikali 6 bulan, dikali 20 ribu (peserta),” ujar Yassierli di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (22/9).

Yassierli memastikan semua perusahaan baik swasta maupun pelat merah bisa berkontribusi dalam program ini. Syarat perusahaan untuk ikut program ini adalah terdaftar dalam Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP).
Pemerintah juga tidak membatasi sektor perusahaan yang ingin bergabung dalam program ini.
“Bebas (sektor) nanti kita lihat di situ nanti dan tadi harapannya itu terdistribusi ya di berbagai provinsi,” ungkap Yassierli.
Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah menggodok aturan teknis program magang itu. Nantinya aturan tersebut akan berbentuk Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker).
“Nanti kita siapkan mekanisme bahwa setiap perusahaan itu nanti harus punya rencana. Mereka butuhnya apa, kemudian rencana terkait dengan akan dipekerjakan di mana, dan kemudian harus ada pendamping magangnya nanti dari perusahaan,” tutur Yassierli.
Sebelumnya, pemerintah meluncurkan 8 Program Paket Ekonomi 2025 dengan total anggaran mencapai Rp 16,23 triliun, yang salah satunya bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Program pertama dalam paket tersebut adalah magang dengan menargetkan 20 ribu peserta yang akan ditempatkan di sektor industri dengan uang saku setara upah minimum sekitar Rp 3,3 juta per bulan selama enam bulan.