
Ilustrasi warga Indonesia belanja di e-commerce. Foto : Telkomsel/Goodnews
JAKARTA – PORTALBMI.ID – Bisnis e-commerce di Indonesia kian melejit dan menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai mencapai sekitar 65 miliar dolar AS. Pertumbuhan pasar ini didorong oleh pandemi Covid-19 dan peningkatan penggunaan internet serta infrastruktur digital.
Pasar e-commerce Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang di masa depan, didukung oleh peningkatan penetrasi internet dan adopsi teknologi digital.
Transaksi e-commerce di Indonesia terus meningkat, dengan mayoritas konsumen berusia 18—35 tahun. E-commerce menawarkan kemudahan akses, pilihan produk yang beragam, pengelolaan yang praktis, dan interaksi langsung antara penjual dan pembeli.
Terdapat berbagai jenis e-commerce di Indonesia, termasuk B2C (bisnis ke konsumen) seperti TikTok Shop, Tokopedia, Shopee, dan B2B (bisnis ke bisnis) seperti Elevenia.
Kondisi terkini pada semester pertama tahun 2025, Shopee memperkuat dominasinya di pasar e-commerce Indonesia dengan meraih 53,22% pengguna internet, naik signifikan dari 41,65% pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pesat juga ditunjukkan TikTok Shop yang kini mencapai 27,37%, melonjak tajam dibanding 12,20% tahun lalu.
Sebaliknya, Tokopedia hanya mencatat pangsa 9,57%, nyaris stagnan dari tahun sebelumnya, sementara Lazada mengalami penurunan menjadi 9,09%. Data ini menegaskan persaingan e-commerce kian dinamis dengan pertumbuhan signifikan pemain baru dan penurunan pangsa beberapa platform lama.