
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Pool via REUTERS
NEW YORK – PORTALBMI.ID – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam pemimpin negara yang mengakui negara Palestina. Hal ini disampaikan Netanyahu sebelum berangkat ke AS untuk mengikuti Sidang Umum PBB di New York.
“Di Sidang Umum, saya akan membicarakan kebenaran kami kebenaran rakyat Israel, kebenaran pasukan Israel, kebenaran bangsa kami,” kata Netanyahu di Bandara Ben Gurion jelang keberangkatannya ke AS, dikutip dari AFP, Kamis (25/9).
“Saya mengecam para pemimpin yang alih-alih mengutuk pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran anak-anak, malah ingin memberikan mereka (Palestina) sebuah negara di jantung Israel. Ini tidak akan terjadi,” lanjutnya.
Pernyataan Netanyahu ini dikeluarkan setelah KTT Two State Solution yang dipimpin Prancis dan Arab Saudi. Dalam KTT itu, negara-negara Barat secara resmi menyatakan mengakui negara Palestina dan mengecam operasi militer Israel di Gaza yang telah berlangsung selama hampir 2 tahun.
Netanyahu dijadwalkan akan menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB pada Jumat (26/9).
Sementara pada Rabu (24/9) kemarin, Netanyahu mengatakan rangkaian pengakuan negara Palestina yang dilakukan oleh negara-negara Barat tidak mewajibkan Israel untuk juga mengakui Palestina.
“Kapitulasi yang memalukan dari beberapa pemimpin terhadap teror Palestina,” ujarnya.

Bertemu Trump Keempat Kalinya Tahun Ini
Lebih lanjut, Netanyahu mengatakan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk keempat kalinya tahun ini di Washington.
“Saya akan mendiskusikan peluang hebat yang dibawa oleh kemenangan kami, termasuk kebutuhan kami untuk mencapai tujuan perang: untuk membawa pulang seluruh sandera, untuk mengalahkan Hamas, dan untuk memperluas lingkaran perdamaian yang telah terbuka bagi kami,” tuturnya.
Sementara itu, Utusan Khusus AS Steve Witkoff mengatakan terobosan baru terkait Gaza akan diungkap dalam beberapa hari mendatang. Ia menyebut, Trump telah mempresentasikan sebuah rencana terkait Gaza kepada negara-negara Arab dan Islam.
“Kami mempresentasikan apa yang kami sebut rencana 21 poin Trump untuk perdamaian di Timur Tengah dan Gaza,” kata Witkoff.
“Saya pikir ini menjawab kekhawatiran Israel dan juga kekhawatiran seluruh tetangganya di kawasan,” katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang 21 poin itu.
“Kami berharap, dan saya bahkan bisa dengan percaya diri mengatakan bahwa dalam beberapa hari ke depan kita akan mengumumkan semacam terobosan,” pungkasnya.