
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra datang menemui Presiden Prabowo 4/9/2025.
JAKARTA – PORTALBMI.ID – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra datang menemui Presiden Prabowo untuk memberikan informasi terkait perkembangan situasi di Indonesia usai unjuk rasa besar-besaran beberapa hari terakhir.
Herindra mengatakan situasi saat ini sudah aman. “Insya Allah aman, insya Allah aman,” kata Herindra di Kompleks Istana, Jakarta, Kamis, 4 September 2025,
Herindra tiba di Kompleks Istana sekitar pukul 13.00 WIB. Ia mengenakan, baju batik warna coklat lengan panjang. Dia mengaku, datang karena dipanggil oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Ya, saya dipanggil presiden. Ya, tentunya ada informasi yang harus saya sampaikan kepada presiden, itu saja,” ujarnya.
Sebelum Herindra tiba, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto juga merapat ke Istana.
Aris mengaku, dipanggil Prabowo, tetapi tidak mengetahui agendanya. “Saya sekarang dipanggil beliau, mungkin akan diberi petunjuk-petunjuk lebih lanjut lah,” ucap dia.
“Nanti kita lihat saja setelah diberi petunjuk, aja baru kita bisa bicara ya,” sambungnya.
Aris juga memastikan situasi di Indonesia sudah aman. “Ya, aman, semuanya aman. Kita harus kompak, dan semua elemen bangsa juga sudah terlibat,” tegasnya.
Saat ditegaskan soal kemungkinan diterapkan situasi darurat di Indonesia pascademo, ia membantahnya. “Enggak, enggak. Situasi sudah aman kan? Kita semuanya sudah bersatu, semua elemen bangsa.”
Sejumlah aksi demonstrasi terjadi di berbagai daerah pada akhir Agustus 2025. Aksi di awalnya dipicu oleh protes terhadap adanya kenaikan tunjangan bagi anggota DPR RI serta sikap anggota Dewan merespons protes rakyat.
Namun, di beberapa daerah, aksi itu banyak yang berujung ricuh sehingga mengakibatkan korban dan perusakan fasilitas umum.
Pascademo yang berujung ricuh, TNI pun menerjunkan pasukan untuk menjaga sejumlah titik, khususnya tempat vital negara seperti Kawasan Istana hingga Monas, Jakarta.
8 Orang belum Ditemukan
Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) menyebut delapan orang masih hilang usai demonstrasi 25-31 Agustus 2025.
Sebelumnya, KontraS melaporkan masih ada 20 orang hilang dalam rekapitulasi sementara pada Selasa, 2 Agustus 2025. Sehari berikutnya, KontraS mencatat masih ada delapan orang hilang.
“Per 3 September 2025 pukul 19.10 WIB, jumlah keseluruhan orang yang masih dinyatakan hilang adalah sebanyak 8 orang,” terang Kepala Divisi Impunitas Jane Rosalina pada Rabu malam, 3 Agustus 2025.
Para korban yang berhasil ditemukan diketahui memiliki status dan kondisi yang beragam. Sebagian di antaranya ada yang masih ditahan, ada yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara lainnya sudah dibebaskan, baik dalam keadaan sehat maupun mengalami luka
KontraS menjelaskan, beberapa yang telah ditemukan sebelumnya hilang kontak serta beberapa ditahan oleh polisi.
“Mereka yang telah ditemukan ada yang sebelumnya mengalami hilang kontak, ada pula yang ditahan di beberapa kantor kepolisian seperti Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, Polda Metro Jakarta Barat, Polda Metro Jakarta Timur, dan Polres Jakarta Timur.