
Aktivis dan komentator sayap kanan AS Charlie Kirk melemparkan topi ke arah kerumunan sesaat sebelum ia ditembak di Orem, Utah, AS, Rabu (10/9/2025). Foto: Trent Nelson/The Salt Lake Tribune via REUTERS
UTAH – PORTALBMI.ID – Charlie Kirk, aktivis sekaligus influencer pro-Trump, tewas ditembak saat berada di sebuah kampus di Utah. Kirk meninggal dunia pada usia 31 tahun.
Sebelum tewas, Kirk sedang berbicara dalam acara bertajuk “Tur Kembalinya Amerika”. Acara itu merupakan rangkaian tur Kirk mengunjungi kampus-kampus dari Colorado hingga Virginia.
Kirk dikenal sebagai tokoh konservatif yang berani dan sering melontarkan pernyataan provokatif tentang gender, ras, dan politik. Pada 2012, dia mendirikan Turning Point USA, organisasi yang menyasar kaum muda dan merambah ke kampus-kampus berhaluan liberal.
Dikutip dari CNN, Kamis (11/9), Kirk lahir pada 1993 dan tumbuh besar di pinggiran barat laut Chicago. Dia sering berbicara tentang tanda-tanda kesadaran politik dan aktivisme pertamanya di usia 15 tahun, tepatnya saat Barack Obama yang saat itu adalah senator asal Chicago, yang memenangkan pemilu 2008.
Meski demikian, Kirk tidak merayakan kemenangan bersejarah Obama saat itu. Dia sempat kuliah di Harper College di Palatine, Illinois, tapi mengundurkan diri untuk mengikuti aktivisme konservatifnya, keputusan yang kemudian menjadi kebanggaannya.
“Jika anda ingin menonjol, jangan kuliah,” kata Kirk dalam sebuah acara.
“Itu berhasil buat saya,” lanjutnya.
Kirk kemudian mendirikan Turning Point USA saat berusia 18 tahun bersama seorang aktivis, William Montgomery. Pada 2016, Turning Point USA menyatakan dukungannya terhadap Presiden AS Donald Trump yang saat itu meraih nominasi dari Partai Republik untuk calon presiden. Padahal, Turning Point USA sempat ragu mendukung Trump.

Kirk menjabat sebagai asisten pribadi Donald Trump Jr. selama kampanye pemilu. Ia juga diketahui sangat dekat dengan Wakil Presiden JD Vance.
Trump sempat membanggakan dukungan anak muda yang meningkat terhadap dirinya pada pemilu 2024. Dia pun memuji Kirk karena dianggap berjasa meningkatkan dukungan anak muda terhadap Trump.
“Dan Charlie Kirk akan memberi tahu anda, TikTok membantu, tapi Charlie Kirk juga membantu,” kata Trump saat melantik Hakim Jeanine Pirro pada Mei lalu. Kirk juga hadir dalam acara itu.
Setelah pemilu, sempat muncul pembicaraan terkait peran Kirk dalam pemerintahan. Pada akhirnya, Kirk dinilai akan lebih berpengaruh dan lebih berkuasa di luar pemerintahan federal.
Namun, Kirk sangat berpengaruh terhadap mereka yang pada akhirnya masuk ke dalam kabinet Trump, membantu memeriksa dan mewawancarai kandidat.
Kirk sempat pindah ke Palm Beach selama transisi kepresidenan dan kemudian menghabiskan banyak waktu di Washington setelah Trump kembali menjabat, menghadiri pelantikan sejumlah pejabat yang dekat dengannya. Banyak sumber menggambarkan Kirk memiliki kemampuan unik untuk membangun dan memelihara persahabatan, termasuk dengan para pejabat yang berselisih satu sama lain.
“Charlie luar biasa. Maksud saya, orang ini, tidak percaya omong kosong ketika Anda mendengar anak-anak liberal,” kata Trump menjelang pelantikannya.
“Mereka tidak liberal. Mungkin dulu mereka liberal, tetapi sekarang tidak lagi,” katanya lagi.