
Kerupuk Palembang yang di ekspor ke Taiwan melalui Pelabuhan Boom Baru. Foto : Abdullah Toriq/Urban Id
JAKARTA – PORTALBMI.ID – Industri kerupuk khas Palembang mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, sebanyak 17,1 ton kerupuk diekspor langsung melalui Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Rabu (24/9/2025). Produk kuliner berbasis ikan itu dikirim ke Taiwan, negara yang selama ini menjadi pasar utama.
Ekspor ini dilakukan oleh PT Awan Creakers Food (Awan Kerupuk) yang selama hampir satu dekade melakukan pengiriman melalui pelabuhan lain, seperti Tanjung Priok, Jakarta.
“Ini perdana menggunakan nama PT kami sendiri sekaligus pertama kali berangkat dari Palembang, karena ternyata sudah tersedia jalur langsung ke Taiwan,” kata Co-Founder Awan Kerupuk, Agnes Valentine.
Ia menjelaskan, ekspor kerupuk sudah dilakukan sejak 2015 dengan volume 5–15 ton setiap kali pengiriman, meski frekuensinya tidak menentu. “Kali ini terdiri dari 11,1 ton kerupuk jumbo dan 6 ton kerupuk mawar kecil,” jelas Agnes.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel, Bambang Pramono, menilai langkah ini sangat penting untuk menjaga sekaligus mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi utama daerah. Namun, ia juga menekankan perlunya diversifikasi sektor ekonomi, khususnya melalui UMKM.
“BI memiliki program pengembangan UMKM dari hulu ke hilir. Usaha kerupuk ini masuk kategori potensial, bahkan sudah masuk pasar ekspor. Ke depan kita dorong agar ekosistemnya terbentuk sehingga dukungan perbankan dan pembiayaan bisa masuk,” ujarnya.
Bambang menambahkan, kerupuk Palembang merupakan produk hilirisasi perikanan yang memberi nilai tambah dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Dukungan juga datang dari pemerintah pusat. Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, Miftah Farid, menyebut secara nasional ekspor makanan dan minuman Indonesia tumbuh 6 persen tiap tahun.
“Ini menunjukkan demand internasional semakin baik, kualitas produk kita meningkat, dan kepatuhan terhadap standar global semakin kuat,” katanya.
Miftah menegaskan, Kemendag mendorong pelaku usaha agar lebih mudah terhubung dengan pembeli luar negeri sekaligus meningkatkan kualitas produk sesuai standar internasional.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan UMKM Sumsel agar bisa lebih berkembang,” tutupnya.